Tampilkan postingan dengan label Teknik Las. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknik Las. Tampilkan semua postingan

Cara Las Kuningan Dengan Besi Dan Tembaga

Cara las kuningan dengan besi dan tembaga - kali ini kita bersama kita akan melakukan suatu teknik yang tergolong unik di lingkungan profesi sekitar kita yaitu teknik pengelasan kuningan terhadap logam besi (Brazzing). Hal ini sebenarnya tidak sulit dikerjakan bagi orang pemula seperti kita, hanya membutuhkan ktlatenan dan kehati-hatian dalam pengerjaanya karena kita tau bahwa nilai titik lebur antara kuningan dan logam besi serta tembaga itu berbeda.
Sebelum kita memulai pengerjaan pengelasan kuningan ini kita harus mempersiapkan alat- alat dan bahan, supaya nantinya kalau sudah memulai pengerjaan tidak kebingungan mencari bahan atau alat ini itu yang tentunya sangat mengganggu kelancaran.

Cara las kuningan dengan besi

Baca juga : Teknik dasar belajar las karbit
                   Teknik pengelasan overhead atau di atas kepala yang benar

Alat dan Bahan Yang Harus Dipersiapkan 


A. Regulator

Regulator ini fungsinya sama denganjenis engelasan lainnya yaitu untuk mengatur aliran dari masing-masing gas.

B. Gas Oksigen (O2)

Gas oksigen tentunya kita tau bahwa syarat terjadinya api atau sesuatu yang terbakar adalah faktor adanya gas oksigen. Nah dalam proses pengelasan berguna untuk menciptakan proses pembakaran yang ada di busur las.

C. Gas Asetelyne

Ketika kita sudah memiliki gas asetelyne harus perhatikan cara penyimpanannya biar aman yaitu dengan disimpan dengan aseton dan pada kondisi tekanan tidak boleh melebihi 100 kpa. tabusng gas asetelyne umumnya mampu menahan tekanan sampai 1,7 Mpa

D. Kaca Mata Las

Kaca mata las ini memang selalu perangkat yang wajib dikenakan karena memang efek langsung dari las adalah cahaya yang sangat terang . Sebaiknya pemilihan kegelapan kaca mata las harus sesuai standar pengelasan, supaya kesehatan mata kita dapat terjamin.

E. Katup Pengaman

F. Celemek atau apron : Diusahakan terbuat dari bahan kulit atau bahan yang lain tahan dengan percikan api.

G. Tang Betet : Gunannya untuk penjepitan alat ataupun benda kerja saat dilakukan pengelasan supaya tidak berubah posisinya

H. Palu besi : Berguna untuk pembersih kerak, meluruskan benda kerja dan lain-lain

I. Sumber api : Sumber api ini bisa kita peroleh dari korek gas biasa untuk menyalakan busur las.

J. Kunci tabung atau kunci pipa.

K. Sikat baja : Untuk pembersih benda kerja yang akan di las ataupun benda kerja yang sudah di las biar keraknya hilang.

L. Pendingin : Pendingin ini bisa dari air ataupun spon air yang dipersiapkan.

M. APAR : Alat pemadam kebakaran yang berfungsi sebagai preventif apabila terjadi hal-hal tidak diinginkan seperti kebakaran di lingkungan kerja. APAR sebenarnya merupakan suatu alat yang wajib ada dalam SOP pengerjaan semua jenis teknik las.

Baca Juga : Cara membuat mesin las listrik dari trafo bekas
                    Teknik pengelasan benda kerja alumunium

Proses Pengerjaan Cara Las Kuningan


Cara las kuningan besi dan tembaga

Ketika kita sudah memastikan semua alat-alat dan bahan yang akan kita gunakan sudah siap maka bersiap untuk memulai pematrian pengelasan kuningan dengan cara melakuka penekanan tehadap logam inti supaya bertujuan logam yang di las akan menempel dengan kuat tahan lama. Faktor penekanan inti tad memang sangat penting yang pada dasarnya bertujuan untuk menyatukan kedua sambungan antar kedua logam dan tidak putus yang disebabkan oleh faktor salah pengelasan.

Tahap pertama sebelum menyalakan brander las adalah membuka katup asetelyne dan di ikuti membuka katup gas oksigen secara perlahan, dengan demikian tercipta nyala api dan sesuaikan dengan bentuk ukuran yang dikehendaki. sebagai catatan untuk pengelasan jenis kuningan kita sebainya menggunakan nyala api model karburasi.

Proses penyalaan api sudah berjalan kemudian kita berlanjut tahap memanasi benda kerja yang akan di las seperti pipa, plal dan lainnya. Setelah itu kita kkunci benda kerja dengan menggunakan alat bantu atau alat penjepit untuk menjaga benda kerja tidak bergerak. Teknik pergerakannya yaitu pengelasan maju, Proses ini menimbulkan pelelehan hanya cenderung di bagian permukaan sehingga penetrasi dampak bakarnya tidak mendalam . Keuntungan kita dari melakukan pemanasan benda kerja tadi adalah supaya daerah panas menjadi lebih luas sehingga mampu menciptakan tegangan panas yang tinggi. Teknik pengelasn maju juga dapat memberikan ke efisienan dalam penggunaan gas dikarenakan secara otomatis terjadinya pemanasan pendahuluan juga.

Tahap berikutnya pelelehan ujung daripada kedua logam inti dan berlanjut kita meratakan fluks logam dengan logam penyambung atau kuningan terhadap benda kerja menggunakan kawat supaya sambunganya kuat. Saat melakukan penyambungan kita tekan menggunakan kawat dengan kondisi api las tetap mengarah pada benda kerja. Kita juga harus memperhatikan ketika proses pengelasan berlangsung nyala brander dan penggunaan fluks sebanyak dan serata mungkin agar oksidasi tidak terjadi.

Cara las kuningan besi bagus dan kuat

Baca juga : Teknik pengelasan pipa besi agar tidak bocor
                   Teknik las SMAW 
                   Berbagai teknik yang sangat berguna 

Menganalisa Hasil Las

Untuk menjaga mutu hasil pengelasan kita alangkah baiknya kita mengkoreksi dan memperhatikan hal-hal yang bisa berpotensi merusak hasil kualitas las kita, diantaranya:

a. Kekuatan sambungan
b. Penampakan permukaan yang seragam
c. Kehalusan hasil sambungan las
d. Untuk benda kerja berbentuk pipa, bisa kita cek ulang dengan cara memasukkan ke dalam air , dan apabila ada terlihat kebocoran berarti cara kita las kuningan atau besi masih dalam kondisi kurang sempurna dan layak untuk direvisi.

Las Alumunium Argon Yang Bagus Dan Kuat

Las alumunium argon yang bagus - Pada masa saat ini teknologi las sangat berkembang dengan pesat dengan kualitas yang sangat bagus bermaca- macam fariasi . Secara umum sering kita mendengar di kawasan industri pengelasan menggunakan gas argon, yang sebenarnya gas argon sendiri berbahaya bagi kesehatan operator mesin las, namun dengan profesi dan skill pengelasan alumnunium argon ini upah yang ditawarkan sangatlah menjanjikan berbeda dengan profesi pengelasan lain.

Gas argon sendiri merupakan salah satu jenis gas mulia dengan lambang (Ar) yang sebenarnya gas tersebut memiliki fungsi pelindung / shielding gas , yang spesifikasinya bisa dikatakan mulia atau inert maka tidak bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya. Sehingga gas tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan ideal saat berjalannya proses pengelasan. Pengaplikasian gas argon ialah pada Metel inert Gas (MIG) Juga Tungsten Inert Gas (TIG). Namun berbeda ketika kita dikalangan awam banyak yang menyebut teknik las yang menggunkan argon adalah hanya TIG.


Las alumunium argon yang kuat


Komponen Las Alumunium Argon 


A. Inert Gas Supply (IGS)

Pengertian inert gas supply yaitu tabung gas yang sudah terisi gas mulia (inert) yang digunakan untuk menyuplai kebutuhan gas pelindung kawat las . Tabung gas yang biasanya memiliki bermacam kapasitas diantaranya mulai dari 1 M3 sampai dengan 10 M3. Pada saat kita menemui keadaan kesulitan menemui gas mulia seperti argon bisa menggunakan alternatif menggunakan gas helium dan gas aktif karbon dioksida (CO2). Pada pengelasan GTAW selalu mempertimbangkan level kemurnian gas mulia yang dipakai . Untuk proyek standar yang dipakai adalah welding grade atau industrial grade dengan standar kemurian gas yang dikandung sudah cukup baik. Ada lagi tingkatan kemurnian gas yang dipakai dalam pengerjaan proyek tertentu misalkan menggunakan tingkat kemurnian high purity grade dan ultra-high purity dengan tingkatan 99,99%.

Baca juga : Teknik las over head yang aman

                    Teknik las listrik secara vertikal



B. POWER SOURCE

Power source ini memiliki fungsi atau tugas sebagai sumber terciptanya energi penyala busur listrik pengelasan, Sumber listrik yang kita miliki dari stopkontak akan dirubah di rangkaian transformer step up yang ada di power source menghasilkan tegangan dan arus yang lebih tinggi sehingga memiliki kemampuan untuk mengelas dengan baik. Tapi power source ini tidak bisa kita samakan hasil outputnya , karena setiap merk memiliki spesifikasi sendiri-sendiri terganting kebutuhan yang dikehendaki. Mesin las ini menghasilkan arus bolak-balik atau alternating current dan arus searah atau Dirrect current dan bisa juga menghasilkan kedua arus tersebut dengan cara menekan tombol yang ada di bagian mesin las tinggal arus mana yang akan kita pilih.
Pada proses pengelasan jenis GTAW biasanya dilengkapi dengan fungsi tambahan regulator gas shielding juga kontrol kendali pada pedal kaki.

C. WELDING TORCH

Welding torch merupakan alat yang dipakai atau dipegang oleh operator las saat pengerjaan berlangsung. Pada bagian torch ini ,bagian belakangnya terdapat beberapa mekanisme inlite ataupun outlet seperti electrode cable yang membawa arus listrik dari mesin las. Juga gas house yang bisa berfungsi sebagai selang gas pelindung,water inlite dan outlet dengan fungsi sebagai pensirkulasi air pendingin pada torch di water insulate torch.
Torch handle yang memiliki fungsi sebagai pegangan operator mesin las .Di bagian handle torch ini terdapat Cap yang berguna untuk mengatur panjang pendeknya ujung elektroda agar bisa tertutup dan tidak ter ekspose saat sudah teraliri arus listrik mengurangi resiko terjadinya hubungan arus pendek yang sangat membahayakan operator las. collet pada handle torch berfungsi sebagai penjepit elektroda sehingga kuat posisinya di handle dan tidak bergeser-geser saat dipergunakan.
Baca juga : Cara membuat mesin las dari trafo bekas

Terdapat juga gas orifice nut yaitu berfungsi untuk menyemprotkan gas pelindung ke area kawah las .Gas nozzel memiliki peranan yaitu sebagai pengarah semprotan gas supaya terkumpul pada titik las yang sangat memerlukan perlindungan gas.

Tungsten Elektrode dipergunakan untuk penyala busur . Elektroda terumpan jenis ini yang dipakai biasanya memiliki titik lebur lebih tinggi dibandingkan dengan matrial yang akan dilas.

D. FLOW METER DAN REGULATOR

Flowmeter dan regulator berfungsi sebagai pengatur laju aliran gas dari silinder tabung gas . Di flowmeter ini juga terdapat regulator pengatur tekanan gas pelindung. Regulator tersebut juga memiliki 2 indikator sendiri yaitu sebagai indikator tekanan dan indikator sisa gas . Pada jenis regulator khusus ada yang dilengkapi dengan pemanas yang fungsinya sebagai penghilang uap air yang tercipta saat proses reaksi terhadap ruang sekitar. Biasanya dipakai ketika menggunakan jenis regulator khusus gas CO2.
Las alumunium regulator


E. COOLING WATER / AIR PENDINGIN

Pengelasan GTAW biasanya dikerjakan secara industri dan terus menerus ,ini bisa menjadikan potensi terciptanya panas yang berlebihan di bagian torch maka fungsi cooling water sangat dibutuhkan. Panas busur listrik yang tercipta hingga mencapai titik 3000 derajat celcius dan apabila dibiarkan secara terus menerus tanpa perlindungan cooling water akan cepat rusak.
Ada 2 tipe torch dengan model self insulated atau air insulated yang berasal dari aliran udara gas pelindung dan dengan model lain water insulated yang memerlukan saluran selang insulasi masuk kepada torch handle dengan funsi selang sebagai pen sirkulasi air panas pada torch dan berganti baru sehingga pendinginan berlangsung baik.

F. PEDAL PENGONTROL PADA KAKI

Merupakan alat yang berfungsi sebagai pengontrol besar kecilnya arus yang akan dipakai saat proses pengerjaan las. Pada pengelasan GTAW memiliki peranan sebagai pembantu penyalaan busur listrik tanpa kontak antara elektroda terhadap logam yang akan dilas dengan meminimalkan terjadi potensi crater crack. Dan fungsi pedal yang lain adalah mengurangi terjadinya cacat burn trough dan lack of fussion.

Proses Pengelasan Alumunium Argon Yang Kuat


Karakteristik dari alumunium ini memang berbeda dengan logam baja, yang lebih reaktif saat terkena paparan panas las . Resistansi dari alumunium ini sendiri lebih tinggi sehingga panas yang dihasilkan lebih besar dari busur walaupun kita mempergunakan besaran arus yang sama saat pengerjaan logam baja atau besi. konduktivitas thermal alumunium lebih tinggi sehingga kerumitan pengerjaannya dapat dikategorigan unik.

Bahan alumunium memiliki kesulitan yaitu paparan panas menyebabkan deformasi dengan area terpengaruh panas yang luas dan permukaan alumuniun yang dilindungi oleh lapisan kimia dengan titik lebur lebih tinggi kira-kira 2000 derajat celcius dari bahan alumunium itu sendiri sekitar 650 derajat celcius. sehingga menciptakan kesulitan tersendiri yaitu pengelasan tidak bisa kita lakukan sebelum lapisan ini tembus terlebih dahulu.
Untuk menciptakan ulir cairan elektroda yang bagus alangkah baiknya sebelum kita las kedua sisi permukaan benda kerja kita gerinda secara miring terlebih dahulu sehingga ketika kedua lempeng benda kerja ditempelkan tercipta kampuh V yang bisa dipergunakan untuk wadah alur cairan lelehan elektroda
Las alumunium argon listrik yang mudah


Sebenarnya kesulitan di atas bisa diantisipasi dengan pemakaian argon GTAW. Panas yang dihasilkan dari argon tidak terlalu panas dibandingkan jenis GMAW ataupun SMAW sehingga mampu mengatasi panas saat pengelasan alumunium.
Masalah lain yang timbul adalah terciptanya film oksida pada permukaan logam di induk, yang bisa kita atasi dengan cara menyikat permukaan bidang benda kerja yang akan dilas sampai bersih.
Pada pengelasan GTAW sudah auto fitur cleaning action sehingga sedikit membantu kita membersihkan permukaan bidan yang sedang kita las.

Pengelasan GTAW kita menggunakan elektroda yang bisa dikatakan jenis lebih baik yaitu EWP dengan kisaran harga yang terjangkau. Hasil pengelasannya pun cukup bagus dan efisien.
Seperti biasa pemilihan diameter elektroda kita bisa sesuaikan dengan ketebalan benda kerja yang kita las, semakin tebal benda kerja semakin tebal pula kita memilih diameter elektroda.

Baca juga : Teknik las besi pipa agar tidak bocor

Menentukan ujung dari elektroa ternyata sangat berpengarung terhadap hasil pengelasan alumunium listrik. Pada pengalaman saya menggunaka ujung elektroda yang lebih runcing bisa membuat fungsi self cleaning action yang lebih lebar. Namun apabilakita menggunakan teknik elektroda jenis EWP dengan arus listrik yang relatif lebih tinggi maka tidak disarankan dengan memilih metode menggunakan elektroda runcing karena berpotensi terjadi tungsten inclusion, dan cara mengatasinya yaitu menggunakan elektroda dengan ujung bundar dan berikan tekanan saat menempelkan ujung elektroda pada logam benda kerja sehingga membentuk bundaran bola.

Baca juga : Beberapa teknik yang sangat berguna bagi kegiatan sehari-hari

Proses Las listrik alumunium tiap individu operator las sudah memiliki pengalaman dan mengerti cara antisipasi menghadapi permasalahan yang akan di timbulkan. Maka setidaknya kita berhati-hati dan tidak tergesa-gesa saat proses pengelasan dan menunggu ketika lelehan logam induk sudah terlihat karena membutuhkan beberapa waktu untuk menembus lapisan alumunium oksida pada permukaan.

Teknik Las Overhead Atau Di Atas Kepala.

Teknik Las Overhead - Pada kali ini kita bersama akan mempelajari suatu teknik las yang membutuhkan skill dan pengetahuan khusus apabila menemui benda kerja matrial pengelasan yang berada di atas kepala atau over head yang tidak bisa kita tawar atau kita ubah posisi benda kerjanya yang mau tidak mau harus dikerjakan dengan cara dilas posisi di atas kepala. Banyaknya orang yang melakukan pekerjaan pengelasan biasanya mempelajari teknik las overhead ini secara atodidak dan berdasarkan pengalaman yang telah mereka hadapi berulangkali. Namun hal ini perlu kita tambahkan beberapa pengalaman yang bagus dan pembelajaran secara otodidak yang sudah mereka dapatkan dengan teori aturan teknik las secara uuper head supaya keamanan dari obyek benda kerja pengelasan serta pekerja las dapat terjamin.

Teknik las overhead di atas kepala yang kuat dan rapi

Baca juga : Teknik Las Alumunium Yang Benar

PERSIAPAN SEBELUM PENGELASAN OVER HEAD 

A. Mesin las yang dalam kondisi prima

B. Klem dan lead

C. Kaca mata pengaman  ( dibutuhkan karena saat topeng las terbuka potensi runtuhan kerak panas masih berseiko terjatuh)

D. Topeng las

E. Benda kerja yang sudah kita pastikan keamanannya tidak meruntuhi tubuh operatorlas

F. Palu

G. Sarung tangan las

H. Rompi atau celemek dari bahan kulit hewan yang tahan terhadap percikan bunga api

I. Sarung tangan las sesuai standard pengelasan

J. Sikat las

K. Arus listrik yang besarnya sudah diperhitungkan untuk proses pengerjaan pengelasan

L. Selalu sediakan APAR ( alat pemadam kebakaran ) dimanapun dan dengan metode apapun pengelasan yang diterapkan.

M. Sepatu safety untuk menghindari cidera tertimpa alat atau bahan benda kerja.

Ketika alat dan bahan benda kerja teknik las overhead tadi sudah tersiapkan maka kita perlu melanjutkan dengan menyetel arus dan teganan listrik dari mesin las yang akan kita gunakan, cara nya kita sesuaikan dengan ketebalan benda kerja yang akan dilas.Semakin tebal benda kerja yang akan dilas maka semakin besar pula tegangannya. Faktor lain kelancaran teknik las overhead yaitu dengan memilih jenis elektroda apa yang akan kita gunakan.

Elektroda yang dipergunakan untuk pengelasan benda kerja berbahan besi dan benda kerja berbahan stainless stell tentunya berbeda pula, hal ini tidak bisa dipaksakan. Kalau ketidaksesuaian elektroda yang kita kenakan tentu saja berpengaruh terhadap hasil pengelasan itu sendiri, misalnya sambungan kurang matang, kalaupun mantang bisa berlebihan sehingga terlalu keras saat dingin dan mudah patah. Ukuran diameter elektrodapun berbeda-beda disesuaikan pula dengan ketebalan benda kerja yang akan dilas, semakin tebal benda kerjanya maka semakin besar pula diameter elektroda yang akan kita pilih.
Baca juga : Teknik dasar las karbit yang aman dan hasil yang bagus

PENGERJAAN TEKNIK LAS OVERHEAD ATAU DI ATAS KEPALA

Teknik las overhead di atas kepala yang benar

A. Saat memulai kita pastikan kebersihan benda kerjanya dengan cara menyikatnya dengan sikat baja, dan mengetuknya dengan palu supaya kotoranya berjatuhan yang sudah menempel pada benda kerja.

B. Memastikan benda kerja yang berada di atas kepala kita dengan posisi aman, apabila terindikasi ada potensi jatuh sebaiknya kita klem atau tali kan dengan benda yang aman untuk menyangganya, serta sekalian kita ataur kerenggangan jarak benda kerja yang akan di las.

C. Ketika kita menemui benda kerja yang berukuran sangat tebal ada teknik lagi untuk mempermudah penyambungannya , dengan cara membuat coakan bisa di satu bidang benda kerja maupun kedua bidang benda kerja yang akan di las. Sehingga saat di las cairan lelehan elekroda bisa mapan menempati coakan yang sudah kita persiapkan sebelumnya dan hasilnya akan benar-benar matang sempurna.

D. Jarak antara ujung busur terhadap benda kerja saat dilas ini sangat berpengaruh besar dengan hasil pengelasan . Ketika kita meletakkan ujung busur terlalu menempel benda kerja maka potensi bunga api yang dihasilkan elektroda tidak menyala sempurna dan sehingga terjadi cairan elektroda sangat sedikit ruang untuk meleleh rapi. Sedangkan apabila kita meletakkan ujung busur terlalu jauh dari benda kerja maka yang terjadi adalah muncul bintik-bintik api disekitaran benda kerja sehingga tidak rapi dan tidak sempurna penyambungannya. Jarak busur yang baik untuk teknik las overhead adalah seperdelapan dari ketebalan elektroda yang dipakai.

E. Saat melakukan pengerjaan las kita sudah memakai topeng kaca mata las bisa memantau dan mengarahkan pergerakan cairan lelehan untuk menyatukan kepingan benda kerja. Lakukan pergerakan tangan secara perlahan dan hati-hati ke sepanjang area yang di las.

Baca juga : Cara bikin las listrik dari trafo bekas

F. Pergerakan tangan untuk pengelasan overhead kita bisa pakai dengan cara menggoyangkan atau memutar tangan secara pelan sehingga cairan elektroda menutup rapat bagian yang di las. Hasil pengelasan yang baik yaitu ketika kerak las elektroda tadi kita bersihkan dengan palu dan sikat baja, nampak dengan permukaan gelombang yang tersusun rapat dan rapi. Sebagai tips tambahan kita bisa memeriksa ulang hasil mengelasn dengan teliti mengingat benda kita yang kita kerjakan berada di atas kepala, sehingga membahayakan apabila suatu saat kontruksi pengelasan yang tidak kuat akan rubuh dan sangat berbahaya bagi pekerja ataupun lingkungan kerja. Apabila menemukan sambungan las yang kurang kokoh sebaiknya jangan ragu untuk menggerinda dan mengelas ulang.

Teknik las overhead di atas kepala baik dan aman
Teknik las overhead di atas kepala


Baca juga : Berbagai teknik yang bermanfaat bagi kita sehari-hari

Semoga sedikit tips dan saran tersebut diatas bermanfaat bagi kita semua, supaya saat pegerjaan teknik las over head atau di atas kepala dapat mengahsilkan pekerjaan berkualitas dan aman bagi semua. Dan ada beberapa teknik las lain yang sangat menarik kita pelajari misalnya pengelasan datar, pengelasan horizontal, pengelasan vertikal, dan pengelasan under water. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Cara Bikin Las Listrik Trafo Bekas Microwave

cara bikin las listrik trafo bekas microwave - Kali ini kita akan memulai dan berkarya membuat las listrik dari trafo bekas, Sebelum anda ingin memulai pastinya anda sudah mempersiapkan terlebih dahulu trafo bekas tersebut. Dengan membuat mesin las sendiri menggunakan trafo tentunya bagi kita yang mempunyai badged rendah ataupun bagi yang suka berkreasi membuat mesin las dari  bahan trafo bekas sangatlah menghemat biaya.

Memang untuk saat ini banyak terjual dipasaran las listrik dengan daya spesifikasi 900 w sangat mudah kita jumpai dan sangat simpel untuk dipakai, namun bagi anak muda yang ingin mengembangkan bakatnya dibidang listrik ataupun skill yang lain ,pasti lebih keren kalau mampu menggunakan alat hasil ciptaan tangan sendiri.


Cara Bikin Las Listrik Trafo Bekas Microwave Sederhana



Cara Bikin Las Listrik Trafo Bekas Microwave

Apabila kita membeli mesin las dipasaran tentunya barang tinggal memilih kualitasnya seperti apa, merk apa dan kemampuan apa yang kita ingini. Namun biasanya spek yang kita inginkan secara personal biasanya mesin las yang ada dipasaran tidak kita temui , semisal kabel kurang panjang, kurang lues untuk penempatan di bengkel ataupun lain-lain..

Apabila kita ingin membuat mesin las dari trafo microwave yang sudah memiliki core cukup baik dengan spek garde M3, Matrial ini sudah layak dan bagus dengan Core H20 maupun H30.

BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN

1. Trafo bekas microwave dengan kondisi yang baik
2. Kabel las yang memiliki jenis serabut atau fleksible dengan panjang disesuaikan dengan kebutuhan
3. Batang tembaga dengan lebar diameter 10mm dan panjangnya skitar 10 cm atau bisa lebih.
4. Klem kabel dengan diameter lubang klem sebesar 10mm
5. Kabel untuk power (saklar colokan)
6. Bahan untuk pembuatan stang tangkai sesuai selera yang di inginkan 
7. Kabel listrik jenis NYA ukurannya 1,5 ataupun 2,5 mm dengan panjangnya 5 m boleh lebih

PERALATAN YANG WAJIB ADA 

A. Palu karet atau sering disebut mallet
B. Obeng (-)
C. Gergaji besi
D. Pahat 
E. Tang kombinasi juga cutter


PENGGULUNGAN TRAFO LAS 

Untuk memulainya kita harus membuka terlebih dahulu bagian sekunder dari microwave dan mengganti lilitannya dengan kabel dengan jenis ukuran lebih besar dan bertujuan untuk menghasilkan amper yang lebih besar pula. Ukuran kabel yang baik kita gunakan yaitu berukuran sekitar 2,5 mm. 

Cara memperoleh voltase ideal yang kita ingini yaitu dengan cara melilit sedikit kabel terlebih dahulu dan kita ukur voltase yang dihasilkan , baru kemudian kita lanjutkan dengan 5 gulungan pada step awal pengukuran dan berlanjut ke step berikutnya dengan menambah secara perlahan sambil dilakukan pengukuran hingga menghendaki voltase berapa yang kita harapkan.

Baca Juga : Teknik sipil dan umum yang ada di sekitar 

Sebagai saran apabila anda ingin menciptakan las titik alangkah baiknya tidak usah menggunakan setelan voltase yang besar yang mengakibatkan terjadinya percikan api dan berpotensi membahayakan. Voltase yang baik pada umumnya di antara 5 sampai dengan 10 volt. Untuk mengurangi jumlah voltase kita mudah hanya dengan cara sebaliknya yaitu dengan mengurangi jumlah lilitan pada trafo.

PEMASANGAN MATA LAS LISTRIK

Pembuatan mata las ini sendiri kita juga akan menggunakan bahan sederhana yang dijual bebas di pasaran yaitu dari bahan tembaga. Caranya ujung tip mata las kita sesuaikan dengan ukuran yang diperlukan .Kita pasang dengan cara pemasangan tidak longgar dengan tentu aliran listrik yang dihasilkan akan maksimal.

Baca juga : Teknik las karbit dasar yang bagus dan kuat



Cara Bikin Las Listrik Trafo Bekas Microwave Yang Mudah



PEMASANGAN POWER LAS LISTRIK

Untuk memasang kabel power yang dicolokkan ke sumber listrik, kita harus memperhatikan gulungan primer yang nantinya sebagai input sumber listri AC 1 fasa ,sedangkan gulungan yang dihubungkan dengan kabel las yang terdapat 2 batangan tembaga merupakan sebagai titik gulungan sekunder. 
Untuk menjaga kelangsungan umur mesin las buatan kita , bisa modifikasi menambahkan kipas pendingin sebelumnya.

Baca juga : Obat yang ampuh mengobati sakit mata karena pengelasan

Untuk diperhatikan spesifikasi mesin las dari bahan trafo bekas microwave biasanya berkapasitas kecil , dengan demikian kemampuan lasnya hanya bagus apabila dipergunakan untuk benda kerja dengan ketebalan yang tipis, dan apabila anda menginginkan hasil yang maksimal dengan las rakitan sendiri alangkah baiknya menggunakan trafo khusus yang memiliki daya sesuai, sehingga benda kerja pengelasan dapat menempel sempurna dan kuat.

Lakukan pembuatan mesin las bahan trafo bekas ini sesuai tahapan yang benar , apabila kita membuatnya asal-asalan maka voltase yang dihasilkan apabila terlalu besar bisa sangat membahayakan ..

Teknik Dasar Las Karbit Yang Bagus

Mengetahui dan mengenal teknik dasar las karbit, Kali ini saya akan mengupas tentang teknik dasar pengelasan karbit atau bisa disebut asetilin , Pertama - tama kita harus mengenali apa saja komponen yang harus dipakai dan diperlukan dalam proses pengelasan karbit, misalnya tabung gas oksigen yang dilengkapi regulator juga manometer penunjuk tekanan tabung dan juga untuk mengetahui jumlah isi kandungan oksigen yang ada di dalam tabung tersebut,. Biasanya untuk manometer yang terletak disebelah kiri itu jarum tekanan nya dapat diartikan besaran tekanan angin yang dihembuskan oleh tabung, dan manometer yang sebelah kanan sebagai indikator kondisi oksigen persediaan tabung masih banyak atau mulai menipis. Dan apabila kita ingin mengetahui indikator jarum pada manometer tersebut sebelumnya anda buka dahulu regulator yang ada sehingga kita saat membuka juga bisa mensetel tekanan yang diharapkan biasanya 50 untuk penggunaan pengelasan plat tipis, dan apabila pengerjaan plat tebal bisa menggunakan tekanan 100.

Manometer teknik dasar las karbit


Mengoprasikan Alat Las Karbit


Sebelum kita melakukan penyetelan terhadap tekanan indikator , terlebih dahulu kita buka kran yang ada terdapat pada blender. Di komponen blender terdapat 2 jenis warna selang yang menghubungkan , pada umumnya berwarna merah dan hijau. Untuk selang yang berwarna merah pada umumnya sebagai penyalur aliran karbit dan selang yang berwarna hijau sebagai penyalur aliran oksigen.

Dan pada komponen blender terdapat dua kran terletak dengan posisi depan belakang. Untuk kran yang sebelah belakang merupakan kran pembuka arus aliran karbit, dan kran yang terletak di bagian depan blender merupakan pembuka atau penutup aliran oksigen. Dengan memutar kran regulator ke arah kanan maka tekanan aliran oksigen semakin besar dan sebaliknya apabila kita memutar kran regulator ke arah kiri , maka semakin kecil tekanannya,hal tersebut harus kita sesuaikan  tergantung ketebalan benda kerja apa dan ketebalan berapa yang akan kita kerjakan.

Baca juga : Cara las besi pipa supaya tidak bocor

Proses Teknik Dasar Las Karbit 


Pada saat kita akan memulai mengelas kita harus bisa mengoprasikan busur las karbit tersebut untuk menyalakan bunga api ataupun memadamkan bunga api dari busur las. Saat kita akan menyalakan atau mematikan bunga api sebaiknya dimulai dari membuka kran aliran karbit terlebih dahulu kemudian baru berlanjut membuka kran aliran oksigen, setelah terbuka kita bisa memantik api menggunakan korek gas. Mungkin ada yang menanyakan kenapa membuka kran di busur harus ada urutannya?

Yang pasti kalau kita salah mematikan misalnya kita mau mematikan busur kita lupa kran yang kita tutup pertama adalah tekanan angin , dikhawatirkan nyala api akan masuk melalui kran selang karbit dan api bisa menyalur ke tabung tanpa ada dorongan keluar sehingga terjadi ledakan yang bisa saja membahayan operator las.
Sebaiknya lebih berhati-hati dan selalu mengenakan perlengkapan alat kerja yang memadai sesuai prosedur pengelasan.

Baca juga : Kumpulan beberapa teknik yang sangat membantu kebutuhan sehari-hari

Selanjutnya memulai praktek las karbit ada beberapa hal yang harus kita antisipasi ,contoh :
 ketebalan karakteristik benda kerjanya , misalnya kita akan mengelas plat yang tebalnya 0,5 mm yang merupakan termasuk plat dengan golongan benda kerja yang tipis. Cara memulainya yaitu kita letakkan benda kerja plat besi tadi secara berdekatan dan kita tutul atau las dengan cara menitik di antara ujung dan ujung terlebih dahulu dan kemudian baru di tengah-tengahnya. Kenapa harus demikian ?...

Teknik dasar las karbit yang bagus

Baca juga : Cara mengelas listrik secara vertikal

Pada ilmu pengalaman kalau plat dengan ketebalan tipis apabila kita tembak secara menyorot atak ngedrag dengan busur las maka plat akan mengalami ngolet istilah jawanya ..atau melengkuk menggeliat. Maka dari itu kita dalam mengelas plat tipis dengan karbit sebaiknya kita mengunakan cara menembak titik-titik dari ujung ke ujung kemudian mengarah ketengah , setelah terjadi pengelasan di beberapa titik plat, maka bisa kita banding atau kenteng meluruskan plat tersebut sesuai bidang yan diinginkan. Setelah kita pastikan bidang kelengkungan atau permukaan plat yang kita harapkan terpenuhi maka kita bisa melanjutkan proses pengelasan secara Zigzag ataupun secara lurus dengan busur membakar kawat , Setelah permukaan plat full sudah kita las maka kita bersihkan kerak dengan palu kemudian pakai sikat kawat. Teknik zigzag bisa kita pakai permukaan atas dan untuk permukaan baliknya plat kita menggunakan pergerakan busur secara lurus maju mundur.



Potensi Bahaya Pengelasan

Menurut CAN/CSA W 117.2-M87 safety in Welding , and Alied Processes potensi bahaya pengelasan secara garis besar dapat dibedakan berdasar pada cara proses pengelasannya.Seperti digolongkan potensinya yaitu pengoprasian mesin,radiasi busur,shok akibat terkena listrik,terbakar api fume, juga suara bising yang tercipta,pergerakan material yang berat yang bisa menimpa kapan saja dan semua itu merupakan potensi bahaya yang selalu dianggap remeh dan sepele bagi pekerja pengelasan. Padahal masih banyak  potensi resiko bahaya yang bisa mengintai secara tersembunyi tanpa banyak diperhitungkan oleh operator pengelasan,bisa kita contohkan sebagai berikut :

a. Penggunaan alat oprasional yang sudah tidak layak,seperti selang penghubung terhadap gas dan tungsten pada las argon dan karbit yang biasanya jarang dikontrol kondisi kelayakannya

b. Ruang kerja yang tertutup bahkan sangat sedikit tersedia fentilasi sebagai sirkulasi udara,karena gas karbon yang tercipta akibat busur las bisa berbahaya terhadap paru-paru ,mata dan lainnya

c. Koneksi kelistrikan yang kurang baik

d. Logam yang setelah dilas tercipta panas tanpa diberi tanda,sehingga membahayakan diri sendiri dan orang lain

e. Dan lain-lain
Bahaya Asap Las

Baca juga :- Teknik pengelasan alumunium menggunakan tungsten
                   - Cara mengobati sakit mata akibat terkena asap las



Potensi Bahaya Pengelasan Akibat Listrik


Kita semua tahu bahwa tubuh manusia itu bisa bersifat konduktif atau pengahantar listrik, sehingga apabila ketika kita melakukan proses pengelasan memakai helm atau topeng yang biasanya hanya melihat fokus pada pengelasan benda kerja,tanpa kita sadari apabila kabel potensi terkelupas akibat tertempel benda kerja yang terkena panas sehingga aliran listrik bisa saja merambat melalui logam benda kerja dan mengenai bagian tubuh kita yang tanpa memakai alat pengaman sehingga efek yang terjadi bagi tubuh kita yaitu kejut,terbakar,kelumpuhan, bahkan bisa menjadi kematian. Maka dari itu untuk mengurangi potensi kecelakaan kerja yang disebabkan listrik kita dapat mengantisipasi dengan cara jauhkan mesin las dari proses kita mengelas,benda kerja yang masih panas akibat setelah dilas sebainya dipantau peletakannya jauh dari kabel,dan sering-sering membuka helm melihat situasi lingkungan kerja.

Evakuasi Apabila Ada Korban Kecelakaan Akibat Listrik:


1. Apabila melihat ada korban jangan sekita kita langsung menarik korban dengan tangan kosong, karena korban tersebut masih ada aliran tegangan listrik sehingga berbahaya juga bagi diri anda sendiri,sebaiknya pakailah alat proteksi diri seperti sarung tangan isolator atau alat lain yang tidak menghantarkan listrik ketubuh evakuator.

2. Lebih baik kita putuskan aliran sumber arus listrik dilingkungan kerja kita (apabila mengetahui) lalu pindahkan korban dari kontak.

3. Seketika korban terlihat tidak bernafas ambil alat CPR ( cardiopulmonary resuscitational) atau rangsangan jantung dan paru-paru, yang sebaiknya sudah tersedia dilingkungan pekerjaan pengelasan

4. Posisikan korban horizontal atau berbaring ,sebisa berikan kondisi korban tetap hangat

5. Panggil dokter secepatnya

Rangka mesin las ,sumber arus listrik, panel control, material kerja dan lainnya harus selalu kita hubungkan dengan grounding,Besarnya kabel grounding harus kita perhatikan dan sesuaikan dengan besarnya arus. Apabila penggunaan kabel dalam pengelasan yang kecil ,hal ini dapat menimbulkan terjadi potensi bahaya over heating atau terjadi pemanasan yang berlebihan dan bisa menyala menyulut api hingga terjadi kebakaran. Disarankan menggunaka instalasi kabel yang tidak terlalu panjang yang bisa membuat trejerat atau semprawut dilingkungan kerja, usahakan insatalasi yang sependek mungkin.

Bahaya Pengelasan Akibat Radiasi


Potensi akibat radiasi yan dihasilkan busur las dapat kita lihat  yaitu ultra violet dan infra merah,dan dikategorigan sebagai radiasi NON IONIZING. Bahaya radiasi ini bisa menimbulkan luka bakar, luka kerusakan kulit dan bagian mata. Biasnya efek radiasi ultra violet pengelasan terhadap mata sering disebut ARC-EYE / WELDER'S EYE / ARC FLASH , Untuk mengurangi potensi terluka akibat radiasi disarankan memakai kacamata atau topenglas yang kadar kegelapannya sesuai standar.
Efek sinar kilau ultraviolet yang tercipta dari proses pengelasan juga merupakan sumber bahayabagi pekerja lain dilingkungan sekitar,Pantulan sinar tersebut bisa terpapar pekerja lain dari tembok atau permukaan lain akibat proses gas tungsten atau gas arc welding untuk pengelasan bahan benda kerja alumuium dan baja stainlessteel ini berkontribusi menciptapakan sinar ultraviolet yang besar. Untuk membatasi pantulan sinar tersebut alangkah baiknya sediakan partisi yang tidak mudah terbakar dan diletakkan  menutupi dan mengurangi pantulan sinar tersebut muncul berlebihan keluar area kerja pengelasan sehingga tidak menyilaukan pandangan bagi pekerja lain.


Potensi Resiko Akibat Debu Pengelasan (fume)

Debu ini bisa kita lihat setiap proses pengelasan berlangsung. Fume atau debu ini bersumber dari komponen elektroda,logam,dan flux saat pengelasan. Dari komponen penyebab fume terbanyak dihasilkan oleh elektroda yang terbakar dengan hasil debu yang tercipta sebesar 0,2 mikrometer sampai 3 mikrometer . Debu yang berukuran 0,5 mikrometer secara sistem bisa tertahan oleh bulu-bulu hidung kita,namun apabila terdapat fume yang lebih halus pastinya akan masuk ke saluran pernafasan kita,dan apabila terus-menerus bisa juga fume tersebut terdorong masuk hingga ke paru-paru,apabila kita akumulasi secara terus menerus hal ini dapat menciptakan berbagai penyakit dikarenakan fume yang tercipta proses pengelasan ini tergolong ada bahan kimianya dari sumber elektroda. Berbagai gas yang tercipta saat proses pengelasan dilakukan yaitu karbon dioksida,karbon monoksida,ozon, nitrogen dioksida, dan lain-lain. Cara efektif mengurangi dampak tubuh kita terkena bahaya fume pengelasan yaitu apabila fume terlihat jelas seperti asap mengepul sebaiknya anda bisa bernafas menjauhi kepulan fume tersebut,dan supaya tidak mengganggu proses pengelasan memang harus disediakan ruang las yang memiliki banyak fentilasi udara supaya sirkulasi udara baik akan terus masuk kedalam ruangan, Bisa juga anda menyediakan kipas angin yang berguna untuk mengarahkan kepulan asap tersebut menjauhi tubuh kita.

percikan api dan asap las


Bahaya Pengelasan Bersumber Dari Gas


Dalam potensi yang disebabkan oleh gas bisa kita golongkan menjadi dua sumber yaitu :

A. Gas yang dipakai sebagai kebutuhan pengelasan dan pemotongan,misalnya gas oksigen,karbon monoksida,acetylene,propan,hydrogen,helium,argon,carbon dioksida,dan nitrogen. Dari macam-macam  gas ini juga perlu diantisipasi karena seperti gas oksigen ini sangat berbahaya apabila tabungnya atau selang penghantar ada kebocoran,api bisa tercipta akibat ada oksigen maka dari itu potensi ledakan bisa saja terjadi kalau minimnya pengawasan.

B. Gas yang timbul akibat proses pengelasan berlangsung, misalnya : gas ozon,nitrogen dioksida,carbon monoksida,hydrogen cloride,karbon dioksida, juga phosgene.Seperti gas ozon tercipta karena reaksi foto kimia,dari sinar ultraviolet sedangkan apabila tubuh kita menghisap udara dengan kadar ozon 0,5 ppm selang waktu lebih dari 3jam efeknya akan sesak nafas,pusing,sakit dada juga kekeringan pada saluran pernafasan.
Gas nitrogen monoksida juga patut diwaspadai karena gas ini apabila masuk melalui saluran pernafasan akan bereakti dengan hemoglobin dalam darah,dan kandungan oksigen dalam darah bisa berkurang dan efek berlanjut seperti membahayakan sistem saraf.
Gas berbahaya yang lain timbul akibat proses pengelasan adalah gas dari pelapis logam dan pelarut,dalam kasus tertentu prosedur pengelasan tanpa menghilangjan pelapis logam terlebih dahulu tidak diijinkan ,dikarenakan selain pelapis logam yang ada apabila tetap di las kualitas lasnya kurang baik dan maksimal,proses pengelasan logam dengan lapisan ini bisa menimbulkan gas-gas beracun.


Bahaya Pengelasan Akibat Bunyi



Bunyi yang ditimbulkan pada kerja pengelasn juga bisa mengganggu kesehatan operator pengelasan,alangkah bainya kita mempersiapkan alat pelindung telinga disekitar tempat kerja sehingga dapat dipakai sewaktu bekerja. Berikut tingkat kebisingan yang ditimbulkan saat pengerjaan las
Potensi bahaya pengelasan



Potensi Resiko Bahaya Pengelasan Faktor Lain

resiko bahaya pengelasan

Sebenarnya banyak faktor yang bisa membahayakan proses pengelasan yang berdampak pada operator las,tempat kerja,bahkan pekerja lain disekitar anda. Contoh bahaya yang kurang diantisipasi yaitu material panas akibat pengelasan, spark atau cairan lelehan logam akibat panas dihasilkan,hal ini sangat beresiko saat tukanglas bekerja hanya terfokus pada benda yang akan dilas padahal lelehan ini tidak terlihat dari kacamata las dan apabila terkena material atau bahan lain yang mudah terbakar mampu menyulut api. Sangat disarankan sediakan APAR dilingkungan kerja dengan memperhatikan kemudahan acces pengambilan APAR serta kondisi APAR yang masih bagus.





Teknik Las Alumunium TIG

Mengelas merupakan suatu proses penyambungan atau penyatuan dua bagian komponen logam dengan cara melelehkanya secara bersama-sama dengan alat elektroda,ataupun dengan gas karbit. Proses pengelasan alumunium membutuhkan konsenterasi yang tinggi karena memiliki kesulitan tersendiri saat menyesuaikan toleransi ke presisiannya. Kesabaran juga sangat diperlukan saat melakukan pekerjaan pengelasan alumunium supaya hasilnya tidak retak ataupun pecah saat kering dan dirapikan dengan cara menggerinda bagian yang dilas. Pengelasan alumunium juga sering disebut dengan teknik las TIG atau tungsten inert gas. Pengelasan TIG harus mempersiapkan hal-hal berikut

Peralatan Pengelasan Alumunium


- Mesin Las TIG (tungsten inert gas)

Pengelasan logam alumunium ini menggunakan elektroda yang berjenis tungsten dan gas lembam, gas lembam ini kita arahkan kepada logam alumunium yang akan dilakukan pengelasan dan perlu diingat presisi ini sulit tercapai dikarenakan titik leleh logam alumunium lebih rendah dari logam yang lain dan apa bila ketika menggunakan suhu yang terlalu tinggi sambungannya yang terbentuk ketika mendingin sangat keras sehingga rawan getas mudah retak ketika mendapatkan beban.
Mesin aluminium atau TIG ini harganya sangat mahal dan jarang kita temui didaerah bengkel pinggir jalan,biasanya las TIG ini digunakan oleh indutri-industri besar. Kelebihan alat las alumunium ini yaitu mudah dioprasikan walaupun bagi para pemula.
cara las alumunium dengan tungsten



- Gas Argon

Argon murni adalah gas yang sangat efektif dipergunakan pengelasan alumunium,kita hanya menambahkan helium sebesar 3% yang dapat berfungsi sebagai penstabil bunga api yang dihasilkan. Gas ini kita bisa mendapatkannya tidak sembarangan biasanya tersedia di toko resmi

- Pengisi Alumunium Berupa Batang

Bahan ini berfungsi sebagai penyatu dua lempeng logam alumunium yang mau dilas. Saat menggunakan batang pengisi ini supaya hasilnya tidak retak dan tetap kuat sebaiknya kita pilih batang pengisi dengan kondisi yang bersih dan tidak  berkarat.

- Perlengkapan Keamanan Dan Keselamatan Kerja

Pengelasan alumunium membutuhkan tingkat keamanan dan keselamatan yang sesuai standard yang bisa melindungi operator las juga lingkungan sekitar kerja. Pastikan anda memakai kaca mata yang desainnya seperti pada helm yang besar ,kaos tangan yang tebal dan tahan terhadap percikan api semakin tebal kaos tangan yang kita kenakan semakin baguns untuk melindungi tangan kita dari percikan api dan lelehan logam alumunium. Pengelasan TIG merupakan pengelasan yang menghasilkan radiasi yang besar sehingga apabila anda tidak memakai baju berlengan panjang sangat beresiko kulit anda terbakar.
las alumunium dengan perlengkapannya


pakaian baju panjang kita usahakan berbahan Katun 100% , Helm yang kita pakai dengan lensa yang bisa secara otomatis berupah menjadi gelap biasanya lensa yang baik ini memiliki nilai keteduhan 10 sampai 13 yang mampu mengurangi dampak resiko pancaran sinar ultraviolet, Celana yang anda bilih bukan dari bahan yang berbahan mudah terbakar atau lebih baik pakai celemek yang berbahan dari kulit asi tebal supaya menghalangi percikan logam menembus ke pakaian kita, dan yang terakhir alat mencegah resiko kerja yaitu sediakan APAR di dekat anda yang sewaktu-waktu kita bisa menggunakannya tidak kesulitan dan bisa cepat memadamkan.

- Membersihkan Oksidasi Pada Alumunium

Dalam waktu tertent alumunium akan mengalami proses oksidasi dan membentuk lapisan pada bagian luar .Oksidasi ini dapat meleleh pada suhu diatas nilai didih alumunium itu sendiri  sehingga dapat mengganggu proses pengelasan. Sebelum memulai pengelasan sebaiknya alumunium kita semprot dengan cairan aceton kemudian kita bilas dengan air bersih dan kita diamkan sampai mengering, apabila sudah kering bisa kita sikat menggunakan sikat anti karat.
Kebersihan ini juga kita lakukan pada batang pengisi. Batang pengisi yang kotor ini juga sangat berpengaruh terhadap hasil pengelasan karena apabila batang pengisi kotor tidak bisa dilelehkan dan masuk ke dalam sambungan logam tentu saja menghalangi sambungan alumunium secara sempurna dan kuat.
las alumunium tig


Proses Pengelasan Alumunium


a. Panasi Bahan Alumunium

Kualitas hasil las alumunium bisa juga dipengaruhi tahap awal ini ,apabila menginginkan proses pengelasan yang mudah kita sarankan supaya panasi alumunium dengan oven atau suluh gas yang ada ,apalagi bahan alumunium yang akan dilas berukuran tebal untuk mengurangi hasil las yang retak ,lemah dan juga rapuh. Pemanasan alumunium ini kita pakai suhu setinggi 176°C

b. Pasang dan Tempelkan Komponen Yang Akan Dilas

Karena pengelasan alumunium yang sulit menghasilkan kurang presisi,maka alangkah baiknya kita tempelkan kedua komponen yang akan dilas menggunakan jig,atau alat lainnya yang dapat mengikat sehingga saat proses pengelasan berjalan sambungan yang dihasilkan tidak merenggang.

c. Pengaturan Kuat Arus Mesin las Alumunium 

 Cara mengatur kuat arus yang dibutuhkan yaitu sekitar 1 Ampere per 0,025 mm dari total ketebalan komponen bahan alumunium yang akan di las,untuk mengatur arus pengelasan supaya lebih tinggi dari kebutuhan,kita bisa mengencangkan bagian belakang dengan pedal kaki.

d. Proses Oprasional Pengelasan

Saat pengelasan dilakukan panjangkan elektroda tungsten sesuai diameter semburan suluh,biasanya emburan suluh berdiameter 1,5cm maka unu=jung lebar pada tungsten kita  lebarkan sebesar 1,5 cm dari penyemburan. Berikan penekanan pada alumunium dengan elektroda sekitar 3mm selanjutnya kita suluh api elektrik menggunakan pedal kaki.
Proses bunga api tercipta maka selanjutnya kita buat semacam genangan air dari lelehan logam alumunium itu dan menambahkan batang pengisi pada sambungan logam dan proses pindah posisi lain yang berikutnya kan dilas dan berlanjut sampai loogam alumunium itu benar-benar tersambung secara baik dan kuat. Perlu diingat kita kendalikan panas yang dibutuhkan dengan cara pedal kaki, sehingga kuat arus yang dihasilkan bisa berfungsi sebagai mengatus besar kecilnya genangan.

Baca juga : Belajar las listrik
                   Teknik las pipa besi agar tidak bocor

Penekanan terhadap genangan yang tercipta secara konsisten dan stabil hingga suluh menyentuh pada bagian balik atau bawah sambungan las alumunium serta jangan lupa menambahkan batang pengisi dan menjaga genangan jumlahnya yang sesuai dibutuhkan.






Obat Sakit Mata Terkena Asap Las

Sering dialami bagi orang pemula saat melakukan pekerjaan las yaitu mata menjadi sakit nyeri seperti ada butiran-butiran pasir yang terasa mengganjal, warna mata menjadi merahsering meneteskan air mata dan apabila terkena sinar mata terasa sangat sensitif, hal ini diakibatkan para pemula saayt mengelas terkena radiasi dari pengelasan dan efek dari asap juga sinar yang dihasilkan dalam proses pengelasan.
obat sakit mata akibat asap las
Sakit mata terkena asap las

Penyebab Sakit Mata Akibat Pengelasan : 

a. Kurangnya pemahaman tentang teknik yang aman dalam pengelasan

b. kebocoran pada tameng las yang dipergunakan

c. Sirkulasi udara bengkel/tempat las kurang memadai. Saat melakukan pengelasan sebaiknya sediakan area terbuka ataupun tempat yang ada fentilasi,sertakan kipas angin sebagai pembantu mengarahkan asap untuk menjauhi dari operator las.Pakailah masker sebagai pengaman pernafasan.

d. Kadar gelap topeng atau kacamata las yang dipakai kurang memadai standar sesuai SOP pengelasan,sehingga sinar las yang masih silau masih bisa menembus.

Obat sakit mata karena asap las sangat dibutuhkan bagi operator mesin las apalagi bagi operator pemula yang kurang terbiasa mengkondisikan tubuh dan matanya terhadap asap yang ditimbulakan
saat pengelasan,hal ini bisa sangat menyiksa bagi para pemula untuk pemenuhan obat penghilang nyeri kadang banyak tidak mengetahui.

Mengatasi Bengkak Mata Terkena Asap Las


a. Bisa kita lakukan pengompresan ke mata dengan menggunakan air es,yang menimbulkan efek kesejukan di mata dan mudah untuk dipraktekkan. Setelah dilakukan pengompresan lebih baik dibuat tidur supaya cepat sembuh dan terasa enak

b. Di rambang atau dicelupkan di air yang bersih

c. Diberi obata tetes mata yaitu Pantocain, Hal ini sangat efektif mengobati sakit mata akibat terkena asap las dan sangat instan,bisanya kita tetesi sekali atau dua kali bisa langsung sembuh

d. memberi obat penghilang nyeri ,biasanya seperti antalgin, neuraglin tapi pada umumnya tukanglas membeli bodrex

e. Hal yang paling ektrim dilakukan tukang las saat mengalami sakit mata terkena asap yaitu memberi balsem,biasanya tukang las cara memakainya yaitu memejamkan mata lalu
mengoleskan balsem ke pelupuk mata ,ingat bukan bola mata  secara tipis pengolesannya
Baca juga : Teknik pengelasan besi cor agar tidak retak
                    Teknik pengelasan plat besi tipis yang kuat


Antisipasi Sebelum Mata Sakit Akibat Asap Las


Hal yang sebenarnya membahayakan untuk tukang las saat pengoprasian mesin las yaitu Sinar ultra violet merah yang timbul akibat pengelasan.Topeng atau kaca mata memang wajib digunakan sebagai cara meminimalisir efek yang langsung dirasakan oleh mata serta penghalau asap yang bisa langsung terhirup pernafasan atau mengenai mata.

a. Pemakaian kawat las atau elektroda yang berkualitas baik, Sehingga pada saat penyulutan kawatlas bisa langsung menyala tanpa kita berulang-ulang mengecek dan melihat memastikan elektroda menyala dengan kondisi kita tidak memakai tameng las, usahakan menggunakan elektroda yang ujung lapisan fluksnya belum terkelupas dan jangan menggunakan kawatlas dalam keadaan yang masih basah

b. Teknik tatapan mata saat mengelas,biasanya para operator mesin las yang sudah kebal ketika pengelasan berlangsung tatapan matanya tidak pada sumber cahaya elektroda namun melihat pada bagian bawah sinar las,dengan cara ini kita dapat mengantisipasi dan mengurangi dampak rasa sakit terhadap mata kita.

c. Pakai topeng atau kaca mata las yang sesuai standar operasional presedur pengelasan yang sudah terukur ketebalan dan kegelapannya yang mampu mengurangi pancaran sinar ultra violet merah terkena mata
Pelindung sakit mata saat pengelasan
Topeng Las

Beberapa kondisi mungkin sakit mata akibat asap las memerlukan obat yang berbeda yang alangkah baiknya ketika anda mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh bahkah lebih parah sebaiknya konsultasi kedokter supaya mendapatkan perawatan yang lebih intensif dan cepat memperoleh kesembuhan dari sakit mata akibat asap mesin las.

Cara Merawat Mesin Las Trafo Inverter

Mesin Las Listrik atau Trafo Las Inverter adalah alat yang digunakan untuk mengubah dari energi listrik menjadi energi panas dengan perantara elektroda. Elektroda adalah konduktor yang dilalui arus listrik dari satu media ke yang lain. Elektroda yang digunakan dalam pengelasan untuk proses yang melibatkan elektrolisis atau penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik.
Mengingat bahwa perawatan mesin las listrik sangat penting sekali untuk dilakukan karena akan mempengaruhi hasil pengerjaan kita , maka berikut ini akan kami bagikan tips-tips cara merawat mesin las supaya awet.

Mesin Las Trafo Inferter

Baca Juga : Alat-alat  pengelasan sesuai SOP

Hal Utama Diperhatikan Merawat Mesin Las Trafo Inverter 


1. Mesin las inverter biasanya sudah dilengkapi dengan sensor thermostat untuk mengamankan ketika terjadi overheat atau terlalu panas. Akan tetapi kelebihan panas yang dialami oleh mesin tetap masih memerlukan suplay pendinginan yang lebih maksimal dari kipas pendinginnya. Maka dari itu, sirkulasi udara yang dihasilkan oleh kipas pendingin harus tetap diperhatikan apakah masih berfungsi dengan baik.

2. Selalu usahakan mesin bersih dari debu dan kotoran karena penumpukan debu atau serbuk besi yang biasanya masuk ke dalam mesin bisa menyebabkan hubungan arus pendek anatara sirkuit elektronikanya. Apalagi jika debu yang dihasilkan dari serbuk besi pada saat proses menggerinda atau memotong.

3. Jauhkan mesin dari berbagai macam cairan. Rangkaian elektronika pada mesin las inverter sangat rentan terhadap segala bentuk cairan karena akan mengakibatkan hubungan pendek pada sirkuit maupun pada konektor lainnya. Oleh sebab itu maka perlu dijaga peletakan setiap unit mesin ketika melakukan proses kerja maupun pada saat proses penyimpanannya supaya dipastikan jauh dari material yang bersifat cair.

4. Gunakan daya listrik yang stabil untuk menyalakan mesin las inverter. Dengan sumber daya listrik yang stabil akan membuat kerja mesin menjadi lebih statis dan mampu memperpanjang usia regulatornya.

5. Hindari pemakaian sumber listrik yang berasal dari generator atau genset yang tidak dilengkapi dengan penyetabil tegangan. Karena jika arus listrik yang dihasilkan generator tersebut masih naik turun maka selain hasil pengelasan yang kurang baik, juga akan menyebabkan regulator unit mesin las inverter menjadi cepat rusak.

6. Sesuaikan kawat atau elektroda las dengan kemampuan yang diijinkan oleh spesifikasi pada mesin. Hal ini sangat penting supaya dapat menghasilkan pekerjaan yang sempurna dan juga membuat kondisi mesin menjadi tetap prima.

Cara Merawat Mesin Las



Demikian cara-cara singkat mengenai perawatan mesin las listrik  atau trafo las inverter ,Semoga bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan kita dalam mesin las dan bisa menghasilkan karya - karya yang terbaik untuk kepuasan hasil kerja keras kita dan yang terpenting untuk para customer kita.

Alat-alat Pengelasan Sesuai SOP

Alat-alat Pengelasan Sesuai SOP - Pada umumnya di kalangan masayarakat indonesia mesin las ter populer adalan menggunakan las listrik,macan las listrik tersebut memiliki 2 jenis yaitu Las tahanan listrik dan las busur nyala listrik.Yang dimaksud dengan las tahanan listrik yaitu memanfaatkan bidang benda kerja dengan mengalirkan arus listrik ,setelah itu diberikan tekanan tertentu sampai kedua bidang kerja tersebut menempel. Dan yang dimaksud dengan Las busur listrik yaitu mengalirkan arus listrik antara mesin las ke tang penjepit elektroda dan elektroda terhubung langsung dengan benda kerja ,pada proses ini perubahan energi listrik menjadi panas bisa dimanfaatkan untuk melelehkan  logam benda kerja dan terlebur menjadi satu antara kedua bidang yang akan disambung, setelah lelehan logam tersebut mendingin maka sambungan tersebut dapat menempel kuat.
Alat-alat pengelasan lengkap

Alat-alat Penegelasan Sesuai SOP Yaitu :


1. Mesin Las Listrik 


Mesin las ini bermacam-macam merk di pasaran dan banyak variasi tegangan kemampuan mesin las ini disesuaikan dengan kebutuhan.Menurut Jenis arusnya mesin las listrik dibedakan menjadi 2 jenis yaitu mesin las istrik arus searah (AC) dan Arus bolak-balik (DC) dan dapat kita discripsikan kedua jenis arus tersebut dibawah ini :

  A. Mesin Las Listrik Arus Searah (DC)
Mesin las listrik ini terdiri dari Transformator pembangkit listrik motor diesel,rectifier yang semua itu digerakkan oleh motor listrik.

  B. Mesin Las Listrik Ber Arus Bolak-balik (AC)
Pesawat las ini terdiri dari pembangkit listrik motor diesel dan transformator las.Tranformator yang sering dipakai yaitu kapasitas 200 ampere sampai 500 ampere,dengan ampere tersebut sangatlah ekonomis dan hemat pemakaian listrik ketika dioprasikan,voltase yang dihasilkan berkisar 36 volt sampai 70 volt.Sangat cocok untuk digunakan bengkel bersekala kecil.

2. Kawat Las Listrik Atau Elektroda


Kawat las merupakan salah satu alat atau komponen yang harus ada saat menggunakan jenis pengelasan listrik.Tanpa elektroda energi listrik yang dirubah menjadi panas tidak akan terjadi pembakaran yang membentuk kembang api.Elektroda dipasaran dijual dengan berbagai jenis dan ukuran,yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pengelasan yang menyesuaikan benda kerja yang digarap.Apabila anda salah menentukan jenis dan ukuran maka dapat dipastikan hasil las anda tidak sempurna sesuai yang diharapkan dan cacat las.

3. Alat-alat Bantu Pengelasan


Alat bantu pengelasan ini merupakan alat yang harus dipenuhi saat pengerjaan pengelasan,misalnya,kabel las,palu las,holder elektroda klem massa,sikat kawat,dan penjepit. Penggunaan alat bantu harus dimaksimalkan pemasangannya supaya keamanan dan hasil pengelasan dapat optimal.Alat bantu ini bisa kita jabarkan sebagai berikut :


a. Alat Penjepit :

 Penjepit ini digunakan untuk memindahkan benda kerja kesuatu tempat yang baru saja mengalami pengelasan dengan kondisi suhu benda kerja masih sangat  panas.

b. Alat Sikat Kawat : 

Sikat kawat ini juga sangat dibutuhkan untuk membersikan benda kerja dari flux atau terak logam yang menempel akibat poroses pengelasan,Flux yang tidak dibersihkan berakibat proses pengelasan selanjutnya terganggu membuat benda kerja menjadi bolong-bolong.

c. Alat Klem Massa : 

Klem masa ini dterhubung dengan kabel tembaga yang bagus dalam proses penghantar  listrik. Klem ini dilengkapi pegas yang kuat berfungsi untuk penjepit benda kerja dengan baik.

d. Alat palu Las :

 Palu las ini berfungsi untuk menghancurkan terak las yang terbentuk pada area sekitar pengelasan,dengan cara memukul secara perlahan.Biasanya terak yang sulit dibersihkan  menggunakan palu kita bersihkan dengan sikat baja yang sudah kita persiapkan tadi.

e. Alat Kabel Las : 

Kabel ini bisa disebut dengan Lead Superfleksibel yang berfungsi layaknya pada umumnya yaitu penghantar listrik ke benda kerja,Kabel ini berlapisan karet ,kain dan penguat lasian fabrik holder atau lead elektroda.Tegangan yang digunakan bervariasi yaitu antara 14 dan 80 volt,Lead sendiri memiliki banyak ukuran  berdasarkan  penomoran.Semakin kecil nomornya berarti semakin besar diameternya dan sebaliknya.Kalau bisa memilih pilihlah jenis kabel yang fleksibel sehingga mempermudah proses pengelasan

f. Alat Holder Atau Pemegang Elektroda : 

Holder ini berfungsi sebagai penjepit elektroda dan melindungi tangan operator dari panas yang tercipta saat pengoprasian. Holder terbuat dari lapisan yang mampu menahan suhu panas yang amat tinggi.Cara perawatan holder ini dapt dilakukan dengan cara mengamplas lapisan tembaga penjepit elektroda agar tetap bisa menghantarkan listrik yang baik.

4. Alat-alat Keamanan Dan Pelindung Pengelasan


Sesuai SOP keselamatan kerja,prioritas utama adalah operator mesin las dalam kondisi aman dan selamat.Untuk memenuhi hal tersebut pekerja las wajib menggunakan APD atau alat pelindung diri,misalnya:

- Kaca Mata/Topeng Las : pemakaian kaca mata harus sesuai sop pengelasan untuk menghidari mata terkena paparan sinar UV secara terus menerus.

alat kacamata pengelasan

Baca Juga : Cara Pemakaian Las Listrik 900 watt

- Rompi : Rompi pelindung yang tidak terbuat dari unsur plastik atau kain.Biasanya rompi yang dipakai terbuat dari kulit hewan yang apabila terkena percikan api tidak langsung terbakar

- Kaos tangan : Kaos tengan ini biasanya yang aman terbuat dari bahan kulit binatang juga bertujuan juga mengamankan tangan terkena percikan api dan menahan panas saat memegang benda kerja.

- Sepatu Safety : Sepatu ini juga sangat melindungi kaki dari tertimpa benda kerja ataupun benda lain.

- APAR : Alat pemadam kebakaran ini sangat ditekankan pada SOP pengelasan,Sering ketika asik mengelas percikan api tanpa kita sadari mengenai benda mudah terbakar dan tanpa kita duga
  berpotensi kebakaran.Sediakan APAR Di sekitar tempat kerja dan mudah dijangkau sewaktu-waktu

Hal diatas sedikit sharing tentang Alat-alat pengelasan sesuai SOP yang ada dan bisa dilakukan setiap welder.Setiap pengerjaan teknik harus sesuai SOP supaya pekerjaan memperoleh hasil maksimal dan keselamatan pekerja dapat terjamin.

Cara Pemakaian Mesin Las Listrik 900 Watt

Pengerjaan bengkel atau suatu job yang berkatan benda kerja berbahan logam sangat selalu membutuhkan penyambungan,ada beberapa teknik menyambung suatu komponen logam satu dengan yang lain,misalnya dengan cara di baut,ripet,atau dengan pengelasan.Untuk kali ini kita akan membahas penyambungan logam dengan cara pengelasan,dan jenis-jenis logam tersebut diantaranya besi,stainless,dan alumunium.

Cara Pemakaian Mesin Las Listrik 900 watt


Untuk masyarakat di Indonesia yang pada umumnya rumahnya menggunakan listrik ukuran 900-120 watt maka sangatlah pas menggunakan mesin las listrik 900 watt yang bisa dilakukan secara pribadi tanpa memanggil jasa tukang las.Dengan menggunakan jenis mesin las ini sangat ekonomis dan praktis apabila ingin membuat kerajinan atau pengerjaan rumah tangga.Anda sebelum memulai pengerjaan dapat memperhatikan dan mempersiapkan hal-hal berikut.

Langkah - langkah Cara Pemakaian Mesin Las 900 watt :


- Pasanglah clamp massa


Anda harus memperhatikan clamp ini sesuai arusnya.Untuk clamp massa di terminal (-) dan tang penjepit untuk kawat las Pada posisi (+) jangan sampai terbalik.

Cara pemakaian mesin las listrik 900 watt
Baca Juga  : Cara Las Pipa Besi Agar Tidak Bocor

- Menghubungkan kabel power dengan sumber listrik


Tentunya kita sesuaikan kebutuhan listrik kita saat menggunakan mesin las ini yang melebihi daya yang diperlukan untuk mesin.Misalkan menggunakan sumber daya listrik yang lebih dari 900 watt.Apabia daya tidak terpenuh yang terjadi adalah hasil pengelasan kurang matang dan maksimal,serta mesin las drop.Anda juga bisa menggunakan generator protektor sebagai sumber listriknya.

- Penyesuaian Besar amper yang diperlukan


Penyesuaian ini diperlukan ketika memperoleh benda kerja tertentu,misalnya benda kerja plat yang tipis kita tidak usah menyeting amper yang terlalu besar yang mengakibatkan benda kerja mudah bolong,dan apabila benda kerja anda lumayan tebal maka ampernya bisa diseting lebih besar.Besar kecilnya amper juga berpengaruh dengan kematangan las anda.

- Penjepitan Tang Masa Mesin Las 900 watt


Penjepitan ini dilakukan kepada benda kerja yang akan kita las,penjepit tang masa ini berfungsi sebagai ground (-) pada mesin las,usahakan penjepitan yang kuat dan hindari kabel yang menghubungkan penjepit ini tidak acak-acakan,karena sewaktu proses pengelasan anda memakai topeng kabel las yang acak-acakan bisa tersulut api dari busur las.`

- Penutup mata berupa topeng las ataupun kaca mata khusus pengelasan


Sesuai SOP pengelasan kaca mata wajib dikenakan dalam proses pengerjaan.Sinar yang dihasilkan api las mengandung ultraviolet yang besar dan dapat merusak mata anda apabila melihat api las secara terus menerus,Topeng las ini juga berfungsi menghalau asap tebal mengenai mata anda dan menghalangi asap secara keseluruhan terhirup oleh hidung.

- Tang elektroda mesin las 900 watt


Tang elektroda mesin las 900 watt ini berfungsi sebagai penghantar listrik dari mesin las ke elektroda dan dirubah menjadi energi panas yang bisa melelehkan besi.Pemkaian elektroda ini harus disesuaikan dengan benda kerja,kemampuan mesin dan amper yang digunakan.Mesin las 900 watt ini termasuk mesin las berukuran kecil maka sebaiknya menggunakan elektroda berdiameter yang kecil,dan cara pengelasannya harus konstan pergerakan tangan sehngga tampilan las anda tidak berkelok-kelok dan alur yang tercipta terlihat rapi. Pada suatu pengerjaan Las biasanya tidak hanya kekuatan sambungan las yang diperhatikan namun juga kerapian alur hasil las,misalnya pengerjaan furnitur dari stainless, alumunium dan lain-lain.Kerapian ini tercipta ketika kita menggerakkan tang elektroda secara rileks,konstan dan sesuai sudut yang diterapkan.pergerakan tangan anda ke tang jepit yang terlalu cepat mempengaruhi sambungan kurang kuat dan tidak rapi,namun apabila terlalu lambat beresiko benda kerja bolong.

- Pembersihan terak atau fluk yang dihasilkan las


Fluk atau terak ini tercipta saat pelapis kawat elektroda yang terbakar,sedangkan kawatnya meleleh dan merekat membaur bersama benda kerja,sehingga terjadinya penyambungan antara kedua logam yang dikerjakan.Fluk yang tidak dibersihkan mengakibatkan benda kerja mudah berkarat dan tampilan hasil las sangat tidak rapi.Cara membersihkan fluk ini dengan menggunakan palu berukuran kecil dan diketok-ketok secara perlahan ke bekas pengelasan hingga rontok,kemudian kita sikat bekas pengelasan dengan sikat kawat.

Tips Perawatan Mesin Las Listrik Travo Inverter :


1. Sesuaikan elektroda dengan kemampuan yang telah di ijinkan sesuai kemampuan mesin.Selain memberikan hasil yang prima pengelasannya, penyesuain elektroda ini mempengaruhi mesin bekerja dengan maksimal.

2. Hindari menggunakan generator yang tidak dilengkapi penyetabil tegangan.Generator yang menghasilkan tegangan tidak teratur ini mengakibatkan regulator unit las inverter mudah rusak,dan suhu pengelasan yang kurang stabil menghasilkan kematangan las tidak merata.

3. Hindarkan cairan apapun disekitar mesin las inverter ini ,sirkuit konektor-konektor dan komponen lain apabila terkena cairan sangat sensitif mengakibatkan hubungan pendek

4. Bersihkan serbuk debu pada komponen mesin las inverter anda,Apabila serbuk yang ada dimesin las ini berupa serbuk besi yang kita anggap sepele suatu saat pasti terjadi hubungan pendek.

5. Walaupun mesin las ini dilengkapi dengan sensor thermostat,,anda harus senantiasa mengecek kepanasan atau tidak mesin las tersebut,apabila menjamin lebih amannya anda bisa menggunaan alternatif menyediakan kipas angin didekatkan dengan mesin las,untuk memperlambat overheat yang dialami mesin.

Baca Juga :  Cara las besi plat yang tipis

Hal diatas hanya sedikit ulasan tentang cara pemakaian Mesin las listrik 900 watt,dan masih banyak lagi mesin las dengan jenis lain yang bisa anda pelajari,seperti las argon, las karbit,las stainless dan lain-lain.Semoga sedikit ulasan saya diatas dapat membantu anda mendalami teknik-teknik pengelasan.



Post terbaru

Ikan Koki Ranchu Buffalo Ciri Khas dan Harga